IKUTI KAMI DI MEDIA SOSIAL
IKUTI KAMI DI MEDIA SOSIAL

Fakta Unik Perang Mongol dengan Jawa

Di dalam buku Sejarah Nasional Indonesia, Jawa dicatat pernah diserang oleh bangsa Mongol. Penyerangan kerajaan bangsa Mongol ke Jawa dicatat dilakukan oleh para panglima berpengalaman yaitu: Shi Bi, Ike Mese, dan Gao Xing. Dalam penyerangan itu mereka ditipu oleh Raden Wijaya yang pura-pura berpihak pada pasukan kerajaan Mongol namun kemudian menghianati kepercayaan itu dengan menyerang mereka ketika mereka tidak siap.

Tapi tahukan anda bila kisah itu sebenarnya merupakan kisah resmi dari Sejarah Dinasti Yuan yang berujud sebuah karya sastra dan dengan memuat kisah tersebut, menunjukkan bila Sejarah Nasional Indonesia mengutamakan data karya sastra di atas prasasti?

Dalam penyusunan penulisan sejarah Indonesia, sejarah Indonesia seharusnya didasarkan pada data prasasti, laporan perjalanan, dan karya sastra. Pengutamaan data prasasti ini, di atas laporan perjalanan serta karya sastra karena penulisan data prasasti lebih dekat dengan kejadian aslinya. Pemuatan kisah resmi dari Sejarah Dinasti Yuan menunjukkan bila Sejarah Nasional Indonesia tidak konsisten dengan dengan sistem penulisan sejarah yang selama ini diterapkannya. Hal ini karena kisah resmi dari Sejarah Dinasti Yuan hanya berbentuk sebuah karya sastra.

Dalam berita Prasasti Kŗtarajasa 1296, Wijaya dicatat mengalahkan pasukan Mongol tanpa kisah pura-pura tunduk dan menyerang pasukan Mongol saat tidak siap, Wijaya juga dicatat membunuh raja Khubilai Khan. Uniknya kisah ini tidak masuk dalam Sejarah Nasional Indonesia, sehingga kisah ini hilang dalam catatan sejarah. Padahal kisah kedatangan raja Khubilai Khan juga dicatat dalam kisah Catatan Ike Mese, Sejarah Dinasti Yuan Buku 131. Dalam catatan itu, raja Khubilai Khan dicatat memberikan instruksi sebagai berikut: Setibanya di Jawa, kalian harus mengirimkan pembawa pesan untuk memberitahu aku, (W.P. Groeneveldt, 2009: 42).

Kalimat ‘memberitahu aku’ berarti raja Khubilai Khan ada di Jawa. Hal ini karena pelayaran dari Jawa ke Cina atau sebaliknya pada masa lalu tidak bisa sewaktu-waktu, karena hanya bisa dilakukan setiap tahun dalam satu musim angin.

Bagikan ya

Leave a Reply