Mandiri Pangan
Ketahanan Nasional
Berdaulat dalam Bidang Pangan
Indonesia Negara besar Negara Maritim sekaligus Agraris
Pada penulisan ini ,mari kita cermati dari sisi agraris bidang pangan .
Sebagai negara Maritim sekaligus Agraris yang punya kekayaan sumber daya pertanian dan pangan yang melimpah dan aneka ragam seharusnya tidak menggantungkan kebutuhan pangan dari Impor . Tetapi Ironis impor pangan tiap tahun selalu mening kat . Hampir 70 % dari kebutuhan pangan didalam negeri dipenuhi dari impôr .
( Kontan 11 Mrt 013 ).
Dulur Dulur
Pembaca sebangsa dân setanah air, fakta diatas harus segera diakhiri .
HARGA DIRI BANGSA , taruhan terakhir dalam melepaskan diri dari jebakan impor pangan .
BERDAULAT dalam pangan adalah salah satu yang harus dikuasai untuk menuju ketahanan NASIONAL yang kokoh. Swasembada beras dan tanaman pangan dicapai dengan kemandirian, baik metode maupun bibit adalah hasil ahli Indonesia sendiri bukan bibit impor !!
Judul diatas bukan lagi rencana tapi suatu KEHARUSAN .
Dulur Dulur ,
Apa yang harus kita kerjakan , mari kita simak bersama uraian dibawah sebagai berikut
Tidak boleh tidak, harus mengembalikan potensi sepesifik pangan daerah.Tidak usah risau mari kita bergegas, ada jalan pintas yang jitu untuk mencapai mandiri pangan agar BERDAULATdalam PANGAN , yaitu petani dilatih dengan ;
Intensifikasi pada segala jenis tanaman pangan ( seperti program pro beras ), serta dikampanyekan mengkonsumsi sumber karbohidrat selain beras, terutama didaerah – daerah yang memang padi tidak bisa tumbuh dengan kata lain mengkembalikan potensi keaneka ragaman pangan daerah masing masing yang sesuai dengan kebiasaan dan iklim setempat .
Bila program berhasil maka ketergantungan beras yang selalu menjadi problem rutin akan berhenti atau berkurang !
Apabila gerakan ini berhasil secara Nasional ,maka “Produksi Beras ” bila semula habis dikonsumsi dan malahan harus impor, tersisa cukup seknifikan sehingga berbalik jadi komoditi EXPOR dan menjadi sumber DEVISA !
Kelangkaan pangan ,adalah akibat kebijakan beras sebagai satu- satunya sumber karbohidrat yang ditrapkan diseluruh Indonesia. Yang dimulai pada era Suharto sampai saat ini. Bertahun yang lalu daerah yang semula mandiri dalam pangan ( kearifan lokal pangan tiap derah berbeda ) tecabut KEMANDIRIANNYA ,karena sumber karbohidrat hanya dari beras !!
Padahal ,” PADI ” tidak bisa tumbuh didaerah itu, jadi kebutuhan beras terpaksa harus dicukupi dari luar daerah ! Akibatnya KETAHANAN pangan daerah jadi LEMAH .
Dilain sisi produk, beras Nasional belum mencukupi ,akibatnya setiap tahun Indonesia selalu sibuk mengatur kuota impor beras jutaan ton . Ditambah data KEMENTAN selalu selisih tidak akurat sehingga tak jarang menjadi KOMODITAS POLITIK !!
Impor beras yang jutaan ton pertahun jadi lahan empuk manipulasi dan korupsi memprihatinkan !!
Sudah waktunya Paham sumber karbohidrat “ADALAH BERAS ” harus ditinjau pada kesempatan pertama ! Walaupun ahli ahli pemerintah ,telah berhasil secara mandiri dalam mengembangkan benih padi unggul .
Pemerintah berhasil memproduksi padi ;
Tahan hama rasa pulen dan produktifitas mencapai 8-9 ton / HA,berhasil juga dikembangkan PADI GOGO di sawah tadah hujan ,rasa pulen dan hasil per HA juga ting gi ,sehingga sawah tadah hujan setahun bisa 2X tanam, akibatnya total produksi Nasional akan bertambah dengan seknifikan .
Selain Pemerintah ,para praktisi yang berasal dari petani sendiri dibeberapa daerah, berhasil memproduksi BENIH UNGGUL dari padi LOKAL !! Yang mempunyai karakter seperti tahan hama rasa pulen serta produktifitasnya minimal 8 ton /HA.
Puji sokur pada TYME telah bermunculan JENIUS dari tengah tengah petani sendiri . Oleh pemerintah disambut dengan keluarnya peraturan bahwa benih unggul produk petani diakui ,sebelumnya harus mendapat SERTIFIKASI dari pihak yang berwenang !!
TEKNOLOGI PANGAN paska panen ,tetap diperlukan untuk non padi karena suatu keniscayaan (untuk menuju kedaulatan pangan) . Misal untuk JAGUNG , SAGU SINGKONG, SORGUM dan lain lain, sehingga nilai ekonominya bertambah, masyarakat luas dîperkenalkan dan dilatih agar mencukupi kebutuhan karbohidrat tidak hanya dari beras semata
Teknologi paska panen diperlukan untuk mendorong naiknya daya guna produk pertanian dan sebagai akibatnya juga bertambahnya daya beli masyarakat disentra – sentra pangan karena karena akan menaikkan nilai ekonomi hasil panen ,tumbuh aneka produksi dari bahan baku hasil pertanian yaitu aneka tepung . Pendapatan petani tumbuh berkembang ,sehingga mendorong naiknya konsumsi barang manufaktur seperti peralatan rumah tangga dan lain – lain .
Perekonomian daerah diseluruh NKRI tumbuh berkembang kait mengkait, begitulah adanya, terjadï efek BERGANDA disegala bidang dengan CEPAT .
Mandiri pangan memperkokoh KETAHANAN NASIONAL karena ikut berkontribusi menguatnya ekonomi negara menuju kedaulatan pangan, kedaulatan ekonomi eecara keseluruhan .
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya diperlukan ;
KEBERSAMAAN UNTUK MENYELESAIKAN SETIAP MASALÂH .
Dengan uraian singkat diatas tidak ada alasan tidak. bisa.
MERDEKA BERDAULAT DISEGALA BIDANG
Saalm , penulis Jkt 013 Oktb