IKUTI KAMI DI MEDIA SOSIAL
IKUTI KAMI DI MEDIA SOSIAL

Definisi Kebudayaan, Peradaban, Kelautan, dan Maritim Yang Perlu Diketahui

Tidak banyak orang yang mengetahui definisi secara akurat tentang “Kebudayaan” (Culture) dan Peradaban (Civilization) serta tentang “Kelautan” dengan “Maritim”. Tidak jarang kemudian terjadi kerancuan dalam mengartikannya.

Seperti misalnya tentang kebudayaan dan peradaban. Ada yang mengartikan kebudayaan merupakan semua hasil yang dipikirkan oleh manusia, bisa juga dikatakan produksi yang dihasilkan, sementara itu peradaban diartikan dengan nilai, yaitu nilai – nilai dari kebudayaan melalui norma yang dijadikan tolok ukur bagi perilaku setiap warga masyarakat.

Definisi Kebudayaan Dan Peradaban Menurut Ahli YSNB

Guna menghindari kerancuan tersebut, YSNB dalam Diskusi Panel Seri (DPS) Pertama 5 Oktober 2013, telah memberikan kata kunci dalam penggunaan definisi tersebut. Berikut kata kunci tentang “Kebudayaan” (Culture) dan Peradaban (Civilization).

Kebudayaan dan Peradaban pada dasarnya merupakan sama-sama menggambarkan perkembangan manusia, namun demikian keduanya tetap memiliki perbedaan yang signifikan. Menurut Pakar Kebudayaan Daoed Joesoef dalam DPS Seri Pertama tersebut, “Budaya” dalam kebudayaan disebut mengacu pada aspek spiritual, yang meliputi hal-hal yang berkaitan dengan bahasa, ilmu pengetahuan, agama, pendidikan dan seni, sebagai pengembangan pikiran. Sementara itu “Adab” dalam peradaban merujuk pada aspek teknologinya, yang merupakan istilah konseptual yang terkait secara integral pada industri, teknologi, ekonomi dan hukum, yang dibina untuk mengontrol alam untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Dengan demikian menjadi jelas ya, bila kebudayaan merujuk pada aspek apiritual, sementara itu peradaban merujuk pada aspek teknologinya.

Definisi Kelautan Dan Maritim Menurut Ahli YSNB

Demikian pula pengertian antara “Kelautan” dengan “Maritim”. YSNB dalam Diskusi Panel Seri (DPS) Ketujuh 5 April 2014, juga telah memberi kata kunci kala menggunakan istilah tersebut.

Menurut Pakar Kelautan Hasjim Jalal dalam DPS Seri Ketujuh tersebut, ”Kelautan” (Oceanic) didefinisikan sebagai potensi laut baik secara geografis dan demografis, paralel dengan pemanfaatan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya. Sementara itu “Maritim” (Maritime) diartikan sebagai “kondisi” di mana manusia yang menguasai laut, telah mampu mengelola geografi dan sumberdaya laut di dalamnya, untuk kepentingan hidupnya.

Karena itu menurut Hasjim Jalal kembali, Indonesia dewasa ini belum bisa disebut sebagai Negara Maritim, karena memang bangsa ini belum sampai pada tingkat itu.

Kini sudah mengertikan, perbedaan Kebudayaan” (Culture) dengan Peradaban (Civilization) serta “Kelautan” dengan “Maritim”?

 

Penulis: Irawan

Sumber:  Naskah Visi  Maritim Indonesia,  YSNB.

 

Bagikan ya

Leave a Reply