Pendidikan hendaknya tidak hanya membangun kecerdasan, tetapi juga semangat bela negara. Karena proses pendidikan sejatinya harus menghasilkan manusia-manusia yang cerdas sekaligus peduli pada bangsa dan negara.
Hal itu disampaikan Ketua Umum KB Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Pontjo Sutowo dalam kegiatan Sosialisasi Program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk anggota FKPPI yang digelar secara virtual pada Jumat (3/6/2022). Sosialisasi menghadirkan narasumber Prof Dr Ir Indroyono Soesilo MSc, Komite Reviewer LPDP yang juga Dewan Pakar FKPPI. Sosialisasi dimoderatori oleh Dr Susetya Herawati, Ketua Bidang Pendidikan dan Sosial Budaya FKPPI.
Menurut Pontjo, ada banyak negara yang mengalami kegoncangan bahkan surut akibat gagal membangun semangat bela negara. “Pendidikan kalau hanya membangun kecerdasan, maka hasilnya adalah orang-orang cerdas tetapi kurang peduli dengan nasib bangsa dan negaranya sendiri,” kata Pontjo.
Tidak hanya itu, pendidikan lanjut Pontjo juga menjadi sarana yang tepat untuk meng-upgrade semangat bela negara. Karena dengan pengaruh teknologi dan globalisasi, tanpa meng-upgrade semangat bela negara maka kita akan tertinggal.
Karena itu, ia mengingatkan bahwa pendidikan harus dibangun dengan tiga ranah mental kultural yakni membangun kecerdasan, membangun kepribadian dan membangun semangat cinta tanah air. “Itu artinya bangsa sejatinya Pendidikan bukanlah persoalan yang bisa berdiri sendiri,” lanjut Pontjo.
Menurut Pontjo membangun semangat kebangsaan adalah hal yang paling penting dan paling krusial. Di sisi lain, pembangunan mental kultural harus menjadi bagian dari masyarakat. Bahwa tidak mungkin bangsa ini bisa menjadi bangsa yang besar, tanpa memiliki kepribadian yang kokoh yang ditunjang oleh budaya yang luhur.
“Kita lihat di negara maju, justeru faktor kultural menjadi faktor utama melebihi modal dan sumber daya alam,” tambah Pontjo.
Karena itu, Pontjo mengimbau anggota FKPPI terus berupaya mencari kesempatan apapun yang dapat digunakan untuk meng-upgrade kemampuan terutama yang menyangkut ranah mental kultural meliputi membangun kecerdasan, membangun kepribadian dan membangun semangat cinta tanah air.

Sementara itu, Prof. Indroyono Soesilo dalam paparan materinya mengatakan program beasiswa LPDP menjadi salah satu cara yng bisa dimanfaatkan oleh siapa saja termasuk anggota FKPPI untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik lagi tanpa terkendala masalah biaya.
“Nilai dana LPDP yang bisa dimanfaatkan masyarakat sangat besar. Amat sayang jika anggota FKPPI tidak ikut memanfaatkannya,” kata Indroyono.
Dana abadi LPDP jelas Prof Indroyono mulai dialokasikan sejak tahun 2010. Sumbernya adalah dari sisa anggaran pendidikan yang tidak termanfaatkan setiap tahunnya. Hingga kini nilai dana abadi LPDP mencapai Rp99 triliun dan akan bertambah menjadi sekitar Rp120 triliun pada akhir tahun 2022.
Hingga April 2022, LPDP telah memberikan beasiswa kepada 29.872 orang mulai dari program sarjana, magister hingga doctoral baik perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri.
Prof Indroyono menjelaskan untuk mengakses beasiswa LPDP ini pemerintah menyediakan beberapa jalur. Pertama jalur afirmasi, dimana jalur ini disediakan bagi putra-putri Papua, daerah afirmasi, prasejahtera, dan penyandang disabilitas.
Kedua, beasiswa targeted yang terdiri atas beasiswa kewirausahaan dan beasiswa PNS, TNI maupun Polri.
Ketiga, beasiswa Kerjasama K/L yang terdiri atas beasiswa doctor praktisi, dokter spesialis, PKU/P dan Universitas Islam Internasional Indonesia.
Keempat adalah beasiswa umum yang terdiri atas beasiswa regular dan perguruan tinggi utama dunia (PTUD). Dan kelima adalah beasiswa kerjasama atau co-funding/co-sharing.
Menurut Prof Indroyono, banyaknya jalur beasiswa LPDP yang disediakan pemerintah tersebut menjadi peluang bagi anggota FKPPI untuk memanfaatkannya. “Silakan mengajukan, sekali gagal, maju lagi. Jangan putus asa,” jelasnya.
Untuk pendaftaran beasiswa LPDP tahap 1 tahun 2022 diakui Prof Indroyono sudah tutup. Tetapi pemerintah akan segera membuka untuk tahap kedua pada 4 Juli 2022. Proses seleksi akan dilakukan mulai dari tahapan administrasi hingga wawancara untuk mendapatkan calon-calon penerima beasiswa LPDP tahap kedua. “Nah untuk tahap dua, masih ada waktu. Silakan persiapkan diri sesuai persyaratan yang diberlakukan,” tegasnya.
Pontjo sendiri yakin bahwa program beasiswa LPDP ini akan menarik minat anggota FKPPI dari berbagai daerah. Selama ini diakui informasi seputar beasiswa LPDP terutama ke daerah agak terputus.
“Dengan sosialisasi ini, saya berharap pengurus FKPPI menindaklanjutinya sehingga program beasiswa LPDP bisa tersosialisasi dengan baik ke semua teman-teman FKPPI,” tutup Pontjo.*
Berita ini diambil dan disosialisasikan kembali dari berita Poskotaonline (Jumat 3 Juni 2022 21:23)
Sumber:
Sosialisasikan Beasiswa LPDP, Ketum FKPPI Ingatkan Pendidikan Jangan Hanya Membangun Kecerdasan