Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) menggelar kegiatan sosialisasi Program Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) secara virtual, Jumat malam (4/6/2022).
Dalam sambutannya, Ketua Umum Keluarga Besar FKPPI Pontjo Sutowo mengungkapkan, program beasiswa LPDP yang telah disiapkan pemerintah selama ini kurang dimanfaatkan anggota FKPPI.
“Padahal program ini sangat penting untuk kita dan FKPPI yang tersebar di seluruh Indonesia, profilnya sangat cocok dengan program ini. Amat disayangkan kalau anggota FKPPI tidak memanfaatkannya,” ujar Pontjo.
Ini menjadi latar belakang KB FKPPI menggelar sosialisasi program beasiswa LPDP, dengan harapan anggota FKPPI baik mereka yang berprofesi sebagai PNS, TNI maupun Polri bisa memanfaatkan peluang beasiswa ini.
Pontjo menilai biaya pendidikan selama ini banyak menjadi kendala bagi seseorang untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi, padahal pendidikan adalah cara tepat untuk meningkatkan kualitas SDM.
Diakui Pontjo, banyak orang melihat pendidikan sebagai sebuah upaya mencerdaskan bangsa saja dan lupa membangun rasa cinta tanah air.
Pendidikan kalau hanya membangun kecerdasan, maka hasilnya adalah orang-orang cerdas tetapi kurang peduli dengan nasib bangsa dan negaranya sendiri,” kata Pontjo.
Menurut Pontjo, ada banyak negara yang mengalami kegoncangan bahkan surut akibat gagal membangun semangat bela negara.
“Jadi kecerdasan dan cinta tanah air adalah dua hal yang semestinya ada dalam proses pendidikan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, pendidikan lanjut Pontjo juga menjadi sarana yang tepat untuk meng-upgrade semangat bela negara. Karena dengan pengaruh teknologi dan globalisasi, tanpa meng-upgrade semangat bela negara maka kita akan tertinggal.
Karena itu, ia mengingatkan bahwa pendidikan harus dibangun dengan tiga ranah mental kultural yakni membangun kecerdasan, membangun kepribadian dan membangun semangat cinta tanah air.
“Itu artinya bangsa sejatinya pendidikan bukanlah persoalan yang bisa berdiri sendiri,” lanjut Pontjo.
Menurut Pontjo membangun semangat kebangsaan adalah hal yang paling penting dan paling krusial. Di sisi lain, pembangunan mental kultural harus menjadi bagian dari masyarakat.
“Kita lihat di negara maju, justru faktor kultural menjadi faktor utama melebihi modal dan sumber daya alam,” tambah Pontjo.
Karena itu, Pontjo mengimbau anggota FKPPI terus berupaya mencari kesempatan apapun yang dapat digunakan meng-upgrade kemampuan terutama yang menyangkut ranah mental kultural meliputi membangun kecerdasan, membangun kepribadian dan membangun semangat cinta tanah air.
Sosialisasi beasiswa LPDP
Sementara itu, Prof. Indroyono Soesilo dalam paparan materinya mengatakan program beasiswa LPDP menjadi salah satu cara yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja termasuk anggota FKPPI untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik lagi tanpa terkendala masalah biaya.
Dana ini mulai dialokasikan oleh pemerintah sejak tahun 2010 yang bersumber dari sisa anggaran Pendidikan yang tidak termanfaatkan.
“Sejak 2010 hingga kini nilai dana LPDP mencapai total Rp99 triliun dan tahun ini aka nada penambahan sekitar Rp20 triliun. Artinya ada Rp120 triliun dana LPDP yang bisa dimanfaatkan untuk program beasiswa,” jelas Indoryono.
Hingga April 2022, LPDP telah memberikan beasiswa kepada 29.872 orang mulai dari program sarjana, magister hingga doctoral baik perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri.
Prof Indroyono menjelaskan untuk mengakses beasiswa LPDP ini pemerintah menyediakan beberapa jalur:
- Jalur afirmasi: disediakan bagi putra-putri Papua, daerah afirmasi, prasejahtera, dan penyandang disabilitas.
- Beasiswa targeted: terdiri atas beasiswa kewirausahaan dan beasiswa PNS, TNI maupun Polri.
- Beasiswa Kerjasama K/L yang terdiri atas beasiswa doktor praktisi, dokter spesialis, PKU/P dan Universitas Islam Internasional Indonesia.
- Beasiswa Umum: terdiri atas beasiswa regular dan perguruan tinggi utama dunia (PTUD).
- Beasiswa kerjasama atau co-funding/co-sharing.
Menurut Prof Indroyono, banyaknya jalur beasiswa LPDP yang disediakan pemerintah tersebut menjadi peluang bagi anggota FKPPI untuk memanfaatkannya.
“Silakan mengajukan, sekali gagal, maju lagi. Jangan putus asa,” jelasnya.
Untuk pendaftaran beasiswa LPDP tahap 1 tahun 2022 diakui Prof Indroyono sudah tutup. Tetapi pemerintah akan segera membuka untuk tahap kedua pada 4 Juli 2022.
Proses seleksi akan dilakukan mulai dari tahapan administrasi hingga wawancara untuk mendapatkan calon-calon penerima beasiswa LPDP tahap kedua.
“Nah untuk tahap dua, masih ada waktu. Silakan persiapkan diri sesuai persyaratan yang diberlakukan,” ungkapnya.
Pontjo sendiri yakin bahwa program beasiswa LPDP ini akan menarik minat anggota FKPPI dari berbagai daerah. Selama ini diakui informasi seputar beasiswa LPDP terutama ke daerah agak terputus.
“Dengan sosialisasi ini, saya berharap pengurus FKPPI menindaklanjutinya sehingga program beasiswa LPDP bisa tersosialisasi dengan baik ke semua teman-teman FKPPI,” tutup Pontjo.
Disosialisasikan kembali dari berita Kompas.com., Kompas.com – 04/06/2022, 22:26 WIB
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo
Editor : Yohanes Enggar Harususilo