Dalam kehidupan masyarakat Indonesia untuk menghadapi Tatanan “Normal Baru”, setelah mengalami situasi bencana pandemic Covid 19, dimana obat maupun vaksin belum ada gambaran pasti kapan akan terjadi.
Pada kondisi saat pemerintah memutuskan untuk mengatur bagaimana langkah yg akan dilakukan melalui berbagai tahapan setelah tanggap darurat dapat terlampaui. Sehingga“new normal” dimaksudkan sebagai exit strategy dari pandemi covid-19 ini sampai dengan ditemukannya vaksin sebagai antivirus, kemudian masuk kedalam masa “new normal” untuk mengurangi dampak sosial yang jauh lebih kritis daripada penyakitnya sendiri, setelah dapat tertangani dengan relatif baik. Maka diharapkan masyarakat dapat membantu secara bergotong-royong turut mengatasi dampak epidemi, secara disiplin dan tetap mentaati penerapan protokol kesehatan. Sehingga kita dapat turut mempercepat masuk kedalam kondisi normal yang baru. Hal ini merupakan salah satu Ikhtiar kita dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan demi orang lain sehat. Jadwal rencana pentahapan pemerintah adalah melalui tahapan sebagai berikut: Dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/5/2020), timeline fase new normal untuk pemulihan ekonomi dalam 5 tahapan:
Fase 1 (1 Juni) : Industri dan jasa dapat beroperasi dengan protokol kesehatan Covid-19Mall belum boleh beroperasi, kecuali toko penjual masker & fasilitas kesehatan
Fase 2 (8 Juni) : Toko, pasar dan mall diperbolehkan pembukaan toko namun dengan protokol kesehatan
Fase 3 (15 Juni) : Mall tetap seperti fase 2, namun adaevaluasi pembukaan salon, spa, dan lainnya. Tetap dengan protokol kesehatan Covid-19 Sekolah dibuka namun dengan sistem shift
Fase 4 (6 Juli) : Pembukaan kegiatan ekonomi dengan tambahan evaluasi untuk pembukaan secara bertahap restoran, cafe, bar, dan lainnya dengan protokol kebersihan yang ketat Kegiatan ibadah diperbolehkan dengan jumlah jamaah dibatasi
Fase 5 (20-27 Juli) : Evaluasi untuk 4 fase dan pembukaan tempat-tempat atau kegiatan ekonomi dan kegiatan sosialberskala besar Akhir Juli/awal Agustus 2020 diharapkan seluruh kegiatan ekonomi sudah dibuka.
akan dimungkinkan apabila telah diketemukan vaksin dan obat untuk menangani penularan dan penyembuhan dari virus Covid 19. Setelah itu baru masyarakat akan merasakan kondisi yang sama dengan kondisi sebelum pandemic bedanya akan tetap menerapkan protocol Kesehatan dan mengutamakan kegiatan non fisik, dengan demikian masyarakat akan merasakan suatu suasana baru, dimana kegiatan yang mengakibatkan banyak kontak fisik akan lebih berkurang, sehingga mau tidak mau, kegiatan akan lebih menggunakan sarana lain yang akan tetap dapat mendukung kebutuhan masyarakat, berbagai sarana tersebut, seperti rapat-rapat yang biasanya dilakukan pertemuan langsung, akan dipilah sesuai urutan prioritasnya, dan apabila dimungkinkan untuk dapat dilakukan melalui pertemuan online yang menggunakan berbagai aplikasi computer untuk berbagai jenis pertemuan, demikian juga dengan kegiatan ekonomi, akanlebih memanfaatkan sistim penjualan dengan aplikasi online. Dan berbagai aktifitas lainnya yg dimungkinkan menggunakan peralatan pendukung elektronik/komputer.
Semoga rencana tersebut dapat terlaksana dengan baik, karena tergantung dari kedisiplinan kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, sehingga kita dapat segera mengakhiri masa darurat pandemi covid 19 ini.
Disisi lain kita perlu mempersiapkan masyarakat untuk siap menggunakan perangkat digital, sebagai upaya agar kegiatan pertemuan2 fisik dapat berubah menjadi pertemuan online. Hal ini akan menjadi peradaban baru dalam kehidupan normal yang baru (New Normal)
Masyarakat Indonesia yang sejak dahulu kala memiliki budaya paternalistic, dimana para pemimpin komunitas baikyang mandiri maupun terstruktur perlu bersatu dengankegiatan struktur pemerintahan baik untuk kegiatan secara langsung maupun tidak langsung. Karena untuk melakukanpercepatan pembangunan tidak mungkin hanya dilakukan oleh satu pihak. Maka unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, pengusaha, akademisi, dan media harus bersatu untuk membangun sinergi dalammensukseskan pembangunan dalam situasi tatanan Normal baru.
Sejak keberadaan pandemic Covid 19 ini, maka masyarakat sangat mengandalkan media untuk menunggu pengumuman dari pemerintah dan atau berita melalui berbagai Jenis media
Media adalah sarana komunikasi yang bukan menciptakankarya sastra, tidak seperti cerpen atau puisi selalu menyelipkan ruang dalam karyanya kepada para pembacauntuk berimajinasi, tapi media berita pantang berbuat begitu, dia harus bebas kepentingan, kecuali untuk mengedukasi danmemberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Karena media apapun format dan pemiliknya, adalah milik pembaca, milik masyarakat. Apalagi dalam situasi saat ini negara inisedang mengalami pandemic Convid 19, dimana informasiyang menyesatkan (hoax) atau informasi yang direkayasa untuk mendukung kepentingan kelompok tertentu akan sangat merugikan masyarakat.
Hal inilah yang harus dihindari darl kehidupan Normal Baru, dimana akan mencederai keberadaan media dan dapat berakibat negative dan justru kehidupan Normal Baru bisamenjadi “Bencana Baru”. Dimana akan berpotensi memecahbelah masyarakat atau mengurangi semangat gotong royong yang menjadi jiwa dari Pancasila sebagai way of life bangsa Indonesia.
Hal tersebut dapat terjadi karena dalam kondisi yang ada saja sebelum terjadinya pandemic sudah terjadi berbagai seperti di atas karena sebagai akibat eforia dari suasana perubahan perilaku masyarakat akibat dari adanya beberapa perubahanUUD 1945, yang selama ini ternyata menghasilkan kehidupanyang menjauh dari cita-cita kemerdekaan RI, karena aturanyang dibuat semakin tidak mencerminkan budaya bangsa yang telah terbentuk berabad-abad lamanya.
Budaya menjadi lebih lambat berkembang akibat lajunya perubahan-perubahan yang mempengaruhi kehidupan bangsa dan negara, sebagai akibat pengaruh Global yang mengarahkepada kegiatan yang lebih individualistic dipacu oleh persaingan-persaingan dalam berbagai bidang denganmengatas namakan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai puncak kualitas produksi diberbagai bidang.
Dengan adanya budaya baru yang menginfiltraso telah menggradasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, yang sebelumnya lebih harmonis dengan berbagai budaya masyarakat kepulauan. Sejalan dengan perkembangan jaman, era industry semakin mendorong peningkatan kualitasPendidikan, yang seharusnya tetap mengacu pada budaya bangsa namun semuanya harus diatur melalui sistim Pendidikan nasional yang bercirikan budaya Indonesia, dalam menuju masyarakat modern, yang sejahtera adil dan Makmur.
Untuk itulah muncul sebuah Yayasan yang bernama Yayasan Suluh Nuswantara Bakti yang bertujuan untuk menjaga, melestarikan dan meningkatkan peran para ilmuwan, agar para budayawan dapat berperan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tetap mengacu kepada kepribadiandan budaya ke Indonesiaan.
Berbagai cara ditempuh yakni membantu memberikan data telaahan, hasil kajian, forum diskusi, dengan menghasilkannaskah akademik, sehingga dapat memberikan usulan positifdalam turut mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui berbagai kajian dengan pendekatan budaya, dan dimaksudkan untuk kemaslahatan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kehidupan yang baru diperkirakan akan mengurangi perjumpaan fisik dan kegiatan kerumunan baik di ruang tertutup maupun terbuka, Untuk itu perlu dikawal dengan media- media yang lebih netral dan bebas kepentingan pribadi maupun kelompok apalagi menciptakan masalah SARA.
Maraknya kegiatan masyarakat untuk memanfaatkan kegiatanmedia social untuk berkomunikasi dan berbagi ide, perlu di imbangi dengan opini yang diberikan secara lebih mengacupada persatuan dan kesatuan bangsa demi tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keterpaduan antara kegiatan masyarakat dan kegiatan media akan menjadi penyeimbang dalam kegiatan kehidupan dalamTatanan Normal Baru, dimana diharapkan tidak akan memunculkan permasalah baru.
Disamping kepatuhan masyarakat terhadap sesuatu pada saat ini sangat diperlukan, karena menjadi prasyarat, agar masyarakat tetap dalam kondisi sehat meskipun disekitarnya masih berada dalam kondisi yang berpotensi tertular virus.
Dengan demikian bangsa kita tengah diuji rasa kebersamaan dan gotong royong untuk saling membantu, memahami dan mematuhi kesepakatan2 dan norma-norma yang akan berkembang dalam situasi tatanan Normal Baru.
Sehingga pada saat ini tugas baru menanti, bagi Yayasan Suluh Nuswantara Bakti yang sedang mempersiapkan sistim Pendidikan Nasional yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman namun tetap berbudaya Indonesia, Meskipun tiba-tibaterjadi pandemic Virus Covid 19, maka kami akan berusahauntuk menyesuaikan berbagai strategi Pendidikan sebagai upaya untuk mencipatakan “Warga Negara Unggul” agar dapat menghadapi berbagai permasalahan bangsa dan negara, yang kelak akan mampu mendampingi masyarakat baik sebagai pemimpin diberbagai bidang maupun sebagai masyarakat modern yang berbudaya, dan akan dapat meningkatkan Ketahanan Nasional kita dalam menuju cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia.-
Hendri Dwiwantara
Ketua Media center
Yayasan Suluh Nuswantara Bakti