Akhir-akhir ini, istilah Ketahanan Nasional menjadi istilah yang semakin popular di media sosial kita. Ia selalu menjadi topik pembicaraan kala membahas mengenai nasionalisme dan bela negara.
Sekalipun demikian, tidak sedikit yang mengetahui secara benar akan makna dari Ketahanan Nasional terebut. Berikut, makna Ketahanan Nasional yang perlu diketahui.
Arti Etimologis
Ketahanan Nasional sesungguhnya terdiri dari dua kata, yaitu: Ketahanan dan Nasional. Ketahanan sendiri berasal dari kata “tahan”. Tahan di sini maksudnya adalah tahan menderita, tabah kuat, dapat menguasai diri, dan tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat, keteguhan hati, atau ketabahan. Sementara itu pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal di suatu wilayah dan berdaulat.
Dengan demikian secara etimologisnya, Ketahanan Nasional sesungguhnya adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Pengertian ini mendekati pengertian national resilience dalam Bahasa Inggris. Pengertian yang mengandung pengertian dinamis, yang berbeda dengan pengertian resistence dan endurence.
Makna Dari Ketahanan Nasional
Sebagai sebuah istilah, Ketahanan Nasional memiliki banyak arti. Misalnya saja menurut AK-YSNB (2019). Ketahanan Nasional adalah daya sintas (survival) suatu bangsa, yang berisi keuletan, ketangguhan dan keunggulan yang dapat mengembangkan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Menurut Iriyanto Widisuseno, Ketahanan Nasional hakikatnya adalah kondisi suatu bangsa yang menggambarkan kemampuan mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, gangguan dan tantangan. Faktor penguat ketahanan nasional suatu bangsa yaitu ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan.
Sementara itu menurut Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Ketahanan nasional adalah sebuah keadaan, sebuah kondisi, yang dihasilkan oleh sebuah proses. Proses pertama melalui pendekatan panca gatra, yakni ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Proses kedua melalui pendekatan berdasarkan keadaan spasial geografis setiap provinsi.
Faktor-Faktor Penentu Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional suatu bangsa, secara umum ditentukan oleh tiga ranah utama kehidupan social. Baik ranah-mental-spiritual, ranah institusional-politikal, dan ranah material-teknologikal. Ranah pertama disebut ranah budaya, ranah kedua dan ketiga disebut ranah peradaban. Ketiga ranah tersebut seperti trisula yang memiliki peran utama untuk terbit dan tenggelamnya Ketahanan Nasional.
Ranah budaya yang memiliki peran sangat penting, diungkapkan Arnold Toynbee dalam bukunya A Story of History (1947. Selepas pelacakannya terhadap faktor kebangkitan dan keruntuhan sekitar dua puluhan peradaban, disimpulkan bahwa terjadi kaitan antara disintegrasi peradaban dengan proses melemahnya visi spiritual peradaban tersebut.
Demikian pula pentingnya ranah institusional-politikal. Menurut Daren Acemoglu dan James A. Robinson dalam bukunya Why Nations Fall: The Origins of Power, Prosperity and Poverty (2012), ditenggarai bahwa sebab pokok kegagalan suatu negara-bangsa bukan karena kurang adidaya atau sumberdaya, melainkan karena salah urus, alias salah desain kelembagaan dan tata kelola pemerintahan.
Sementara itu pentingnya ranah material-teknologikal kembali diungkapkan oleh Arnold Toynbee. Hal ini karena semakin tinggi teknologi sebuah peradaban, maka akan semakin mudah meradiasi lapisan-lapisan budaya pada peradaban lain.*
Sumber:
- AK-YSNB, Menggalang Ketahanan Nasional Dengan Paradigma Pancasila, 2019.
- Iriyanto Widisuseno, Ketahanan Nasional Dalam Pendekatan Multikulturalisme, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, PDF.
Website:
Gambar:
- https://pelayananpublik.id/2019/12/10/pengertian-ketahanan-nasional-faktor-yang-mempengaruhi-tantangan-dan-perwujudannya/